Cermati 5 Hal Ini Agar Keuntungan Deposito Maksimal

Cara Memaksimalkan Keuntungan Deposito
Image by mohamed Hassan from Pixabay

Siapa sih yang tidak kenal deposito? Ada beragam keuntungan deposito yang bisa dinikmati sehingga membuatnya cukup populer. Sebagai salah satu produk investasi, instrumen ini paling sering dijadikan tolak ukur oleh produk lain.

Meski demikian, ada juga sebagian masyarakat yang belum terlalu mengenalnya. Oleh karena itu ada baiknya kita pahami dulu seluk beluknya.

Karakteristik Deposito

Deposito adalah simpanan yang memiliki jangka waktu yang telah disepakati antara nasabah dan Bank. Nasabah hanya bisa melakukan penarikan setelah waktu pencairan tiba. Sehingga dikenal juga dengan tabungan berjangka. Sebagai imbalannya, bunga yang diterima lebih besar dibandingkan tabungan biasa.

Bunga dapat dicairkan ketika deposito berakhir atau dikembalikan ke dana pokok untuk di perpanjang kembali. Pada bank tertentu juga dapat memindahbukukan bunga untuk angsuran rumah, tagihan rekening listrik dan telepon.

Apabila sebelum jatuh tempo uang ditarik maka ada konsekuensi yang harus ditanggung. Pada umunya berupa penalti dengan pemotongan bunga atau nilai pokok. Ada juga yang berupa bunga tidak dibayarkan tetapi nilai pokok tetap meskipun sudah berjalan lumayan lama.

Ciri khas deposito yang lain adalah adanya batasan minimal tertentu nominal yang akan disimpan. Rata-rata berkisar di angka 10 juta. Namun ada juga yang cukup dengan 1 juta sudah bisa membukanya.

Mengapa Memilih Deposito?

Ada banyak alasan mengapa seseorang memilih deposito sebagai tujuan investasinya. Seringkali alasan ini sangat berhubungan dengan keuntungan deposito.

Padahal ada alasan lain yang melatar belakangi seseorang memilihnya. Perbedaan profesi, tingkat pendidikan, dan kebutuhan salah satunya. Saya kasih contoh kasus fiksinya seperti di bawah ini. Meskipun fiksi bisa saja kasusnya terjadi pada kalian atau orang terdekat.

Sebut saja ada seorang pedagang bernama Pak Hadi. Beliau tingggal di desa. Dagangannya cukup laku keras. Sehari bisa mengantongi keuntungan bersih 500.000. Sebulan bisa terkumpul 15 juta kalau stabil dan tidak libur.

Singkat cerita, jumlah tabungan Pak Hadi mencapai 50 juta. Anak sulungnya 2 tahun lagi akan kuliah sehingga Beliau harus mempersiapkannya. Pak Hadi berencana untuk investasi ternak sebanyak 20 juta dan sisanya ditabung biasa.

Keponakannya menyarankan untuk menaruh sisanya di deposito. Alasan utamanya supaya tidak tergoda beli kebutuhan non prioritas lain sehingga masih utuh. Apalagi bunganya bisa digunakan buat tambahan modal berdagang.

Kasus kedua sebut saja ada seorang karyawan bernama Mawar. Mawar memiliki hobi belanja online shop. Seringkali ketika melihat saldo di rekeningnya selalu membuatnya kalap untuk belanja.

Sadar akan pengetahuan finansialnya yang masih terbatas, dia memutuskan untuk menyimpan sebagian saldonya ke dalam deposito. Meski jumlahnya tidak begitu fantastis, dia lakukan ini karena semata-mata untuk berhemat. Tentunya ada keuntungan lain yaitu bunga yang didapatkan, lumayan lah buat menambah biaya kuota.

Kasus ketiga Pak Joni, seorang pengusaha kaya di kota. Pak Joni sebenarnya punya saham. Akan tetapi berniat membuka deposito untuk mendiversifikasikan produk investasinya. Seperti kata Warren Buffet “Don’t Put All Your Eggs in One Basket”.

Selama tidak melebihi 2 Milyar maka uang ketiga orang tersebut dijamin aman oleh Pemerintah melalui Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Sehingga mereka tidak perlu khawatir jika suatu saat bank bangkrut.

Pak Hadi, Mawar, dan Pak Joni tentunya harus memikirkan matang-matang sebelum mengambil keputusan. Setidaknya ada 5 hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Macam-Macam Deposito

Depoito terbagi menjadi 3 macam yaitu:

1. Deposito Berjangka

Produk ini merupakan salah satu yang paling dikenal dan digunakan masyarakat Indonesia. Jangka waktu atau yang biasa disebut tenor beragam mulai dari 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Deposito ini diterbitkan atas nama perorangan atau lembaga.

2. Sertifikat Deposito

Hampir sama dengan jenis pertama yang memiliki tenor. Dalam bentuk ini, sertifikat deposito yang diterbitkan tidak mengacu pada perseorangan maupun lembaga tertentu. Sehingga dapat dipindahtangankan atau diperjual belikan kepada siapapun. Pencairan bunganya dapat dilakukan di muka, setiap bulan atau saat jatuh tempo.

3. Deposito On call

Sesuai dengan namanya, nasabah dapat mencairkannya sewaktu-waktu apabila khawatir membutuhkan dana mendadak. Nasabah melakukan pemberitahuan satu hari sebelum mencairkannya.

Produk ini memiliki jangka waktu yang singkat yaitu 7 hari sampai satu bulan. Jumlah minimal setorannya biasanya relatif besar bisa mencapai 100 juta tergantung masing-masing

2. Bunga: Parameter Keuntungan Deposito

Pada dasarnya semakin besar nominal uang yang disetor maka semakin besar dana yang akan didapatkan. Begitu pula semakin lama disimpan maka semakin besar imbal baliknya.

Besarnya jumlah dana yang diperoleh tergantung seberapa bunga yang ditawarkan. Bunga yang ditawarkan bervariasi masing-masing Bank dari 4% sampai 6%. Bunga ini lebih tinggi dibanding dengan tabungan biasa yang berkisar dari 0-2%.

Semakin tinggi bunga tentunya semakin besar returnnya. Tapi, kamu jangan terlena dengan akan hal itu. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per 30 Mei hanya menjamin simpanan dengan bunga sebesar 5,5% untuk bank umum dan 8% untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Nilai ini bisa berubah tergantung kondisi ekonomi Indonesia. Rajin-rajinlah mengeceknya disini supaya update.

Informasi  mengenai bunga bisa diakses di website masing-masing Bank. Kalau tidak tersedia bisa langsung ke kantor cabangnya.

Balik lagi ke kasus ketiga orang diatas tadi. Kira-kira apa pertimbangan mereka untuk memaksimalkan keuntungan deposito yang di dapat?

Gantian mulai dari Mawar ya, karena profesi karyawan paling banyak dijalani masyarakat Indonesia. Seperti yang dikutip oleh CNBC Indonesia, profil tenaga kerja didominasi oleh karyawan yaitu 39,7 % disusul pengusaha 38,27%.

Rencananya Mawar akan membuka deposito sebesar 10 juta setelah mendapat bonus tahunan. Mawar tidak ingin mengambil tenor yang lama karena khawatir di tengah jalan dia butuh uang mendadak.

Kalau dipaksakan nantinya malah akan kena penalti. Bukannya untung malah buntung. Akhirnya dia mengambil tenor satu bulan dan diperpanjang ketika dia butuh.

3. Pilih Bunga yang dihitung Harian

Jika Anda seperti Mawar yang ingin mengivestasikan uangnya sebulan, ada baiknya memilih Bank yang menghitung bunga berdasarkan hari. Pilihlah bulan yang memiliki jumlah hari 31 hari seperti Januari, Maret, Mei, dsb. Hindari membuka rekening di bulan Februari. Kenapa demikian? Sebelum saya jawab, saya kasih tahu dulu cara menghitung bunga deposito.

Cara Menghitung Bunga Deposito

Rumus Cara Menghitung Bunga Deposito
Rumus bunga jika dihitung per hari

Diatas adalah cara menghitung bunga deposito jika dihitung per hari. Ada faktor pajak yaitu 20% jika modal yang disimpan melebihi 7 juta. Imbal balik yang didapat Mawar jika membuka deposito 10 juta di bulan Januaridengan bunga 5% p.a adalah

Sedangkan bulan Februari adalah

Coba lihat ada selisih Rp 2192. Tidak terlalu signifikan sih, tapi bayangkan jika Anda sebesar 1 Milyar seperti Pak Joni. Maka di bulan Januari bisa mendapatkan Rp 3.736.986, sedangkan di bulan Februari Rp 3.495.890 dengan bunga 5,5% p.a. Selisihnya Rp 241.905.

Bagaimana kalau Anda seperti Pak Hadi? Kan jumlah hari dalam setahun sama saja yaitu dihitung 365 hari? Begini, suku bunga sifatnya bisa berubah sewaktu-waktu Bunga yang dihitung per hari lebih menguntungkan karena tidak perlu khawatir jika ada perubahan suku Bunga.

Misalnya, Pak Hadi membuka rekening pada tanggal 1 Januari 2020 dengan bunga 4,5%. Pada tanggal 3 Juli bunga naik menjadi 4,75 % . Maka dari tanggal tersebut hingga 1 Januari 2022 bunganya ikut naik.

Sedangkan jika tanggal 3 Juli 2020 bunga tersebut turun 4,25 % maka sejak saat itu hingga jatuh tempo akan turun. Bunga yang didapatkan dari tanggal 1 Januari hingga tanggal 2 Juli 2020 bunganya masih mengikuti perhitungan 4,5%.

Mengenai suku bunga dapat dilihat di Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia.

4. Pastikan Bank dijamin LPS

Jika Anda seperti Pak Hadi yang tinggal di desa, Anda bisa mempertimbangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menjadi salah satu opsi. Biasanya bunganya sedikit relatif lebih tinggi dari Bank umum.

Namun, pastikan Bank Anda terdaftar sebagai Bank Peserta Penjaminan.  Selain itu, cermati juga jangan sampai bunganya melebihi yang dijamin LPS. Keuntungannya Anda akan terbebas dari khawatir jika bank tersebut suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan.

Untuk mengetahui status kepesertaan Bank tersebut bisa dicek disini.

5. Apakah Bisa dibuka Secara Online?

Faktor ini menjadi pertimbangan penting bagi Mawar. Dia akan sering melakukan perpanjangan ketika dibutuhkan. Bayangkan jika dia harus bolak balik ke Bank untuk mengurusnya secara manual. Bank pada umumnya buka di weekdays. Pilihannya, dia harus ijin, mangkir atau merelakan cutinya.

Kalau ijin terlalu sering juga belum tentu dibolehkan. Sedangkan jika mangkir bisa dipotong gajinya. Ambil cuti untuk urusan begini rasanya juga tidak sepadan. Karena apabila jatah cutinya diuangkan, nominalnya sangat lumayan.

Jadi kesimpulannya keuntungan deposito memang beragam. Entah itu terukur secara materi atau tidak seperti ketenangan hati. Setelah mempertimbangkannya, apakah Anda tertarik membuka deposito? Jika tertarik silahkan hubungi Bank pilihan Anda.

Share

Nihayatun Ni'amah

A scientist who has passion in technology, business, and education

You may also like...

1 Response

  1. September 17, 2020

    […] Nihayatun Ni’amah : Cermati 5 Hal Ini Agar Keuntungan Deposito Maksimal […]

Leave a Reply

%d bloggers like this: