Transaksi digital sekarang ini telah menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat Indonesia. Melalui fasilitas ini, transaksi bisa dilakukan dengan genggaman tanpa adanya batasan jarak dan waktu.
Transaksi Digital Membawa Kemanfaatan dan Keberkahan
Kehadiran transaksi digital ini dirasakan manfaatnya oleh hampir semua lapisan, salah satunya e-commerce. Banyak strategi yang mereka gunakan agar nilai transaksinya terus meningkat. Sehingga secara otomatis, keuntungan penjualannya akan semakin besar.
Pernah dengar kan promo Payday atau gajian sale? Itu loh promo yang diadakan habis kita gajian. Setiap bulan hampir semua e-commerce berlomba-lomba mengadakan promo. Ada juga promo besar-besaran di hari tertentu saja.
Yang paling sering sih ketika di hari yang sama dengan angka bulan tersebut. Misalnya nih di bulan Desember kemarin. Promo 12-12, dimana puncak promo berakhir di tanggal 12 bulan Desember pukul 23.59.
Promo semacam ini paling ditunggu baik customer maupun penjual. Sebagai customer saya juga termasuk yang menantikan. Kerap kali saya menunda membeli barang supaya berbarengan dengan promo tsb.
Ekstra gratis ongkirnya biasanya berkali lipat dibanding hari biasa. Lumayan kan bisa hemat Rp 20.000 setiap kali checkout. Checkoutnya juga bisa lebih dari satu barang.
Penjual pun tak kalah senang. Pertengahan Desember kemarin, teman saya, seorang penjual online shop yang berlokasi di kota kecil Kudus sempat membagikan kebahagiannya di story ig dan WA.
Tampak foto suaminya yang tertidur disamping tumpukan kemasan yang siap dijemput kurir. Bukannya mengeluh karena kelelahan tetapi malah ucap puji syukur atas ratusan order tertulis jelas di captionnya.
Mari kita hitung-hitungan sebentar. Kita asumsikan jika teman saya mendapatkan keuntungan 30.000 saja per pcs, maka dia sudah bisa mengantongi 6 juta Rupiah saat 200 produk terjual setiap kali promo ada. Belum lagi jika ditambah orderan hari biasa. Ini lah manfaatnya bisnis ketika sudah go digital.
Teman saya secara otomatis memanfaatkan transaksi digital untuk mempermudah bisnisnya. Dia bisa menghemat waktu. Tak perlu repot mengantar barangnya dan mengambil uangnya. Dia jadi punya banyak waktu untuk melakukan promosi dan memproses lebih banyak order.
Alasan itulah yang membuat saya dan teman saya lebih suka menggunakan transaksi digital. ternyata bukan hanya kami saja. Masyarakat Indonesia juga mulai menggemarinya.
Data dari Bank Indonesia menyebutkan bahwa nilai transaksi digital Indeonesia telah mencapai 180,74 Triliun per September 2020. Nilai ini diperkirakan akan meningkat hingga 1400 Triliun di tahun 2025.
Rasanya tak berlebihan jika saya anggap digitalisasi membawa keberkahan. Bayangkan jika sebanyak 62,9 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah bisa memanfaatkan peluang arus digitalisasi ini. Tentunya akan banyak keberkahan keberkahan yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada akhirnya pertumbuhan ekonomi dengan mudah bisa dicapai.
Teknologi QR Code: Solusi Transaksi Digital Masa Kini
Mbak tapi kan saya usahanya bukan jual produk di e-commerce. Saya jualan makanan di dekat jalan raya sana. Apa bisa kecipratan berkahnya? Tentu bisa donk.
Caranya dengan memanfaatkan teknologi QR Code. Kalau di mall sudah banyak tuh merchant yang menggunakan. Tepatnya di meja kasir, ada stiker/acrylic dimana ada gambar berupa sekumpulan titik hitam yang berbentuk pola kode tertentu.
Teknologi ini memungkinkan untuk menyimpan dan membawa banyak informasi. Cukup discan menggunakan aplikasi lalu otomatis pembayaran kita diproses secara digital.
Jadinya kita tak perlu khawatir jika dompet ketinggalan di rumah. Karena sekarang ini smartphone merupakan barang yang wajib di bawa ketika keluar rumah. Yang males antri ATM buat ambil uang tunai juga diuntungkan karena sudah memiliki e-wallet (dompet digital).
Sama seperti di e-commerce, e-wallet juga memiliki banyak promo cashback yang tak kalah menarik. Kalau customer sih pastinya sangat diuntungkan. Bayangkan jika customer berbondong-bondong untuk membeli makananmu, pasti kamu akan senang kan?
QRIS: Satu Teknologi untuk Semua
Sejak 17 Agustus 2019, Bank Indonesia telah meluncurkan dan menetapkan QRIS (Quick Response Indonesia Standard). QRIS adalah suatu standarisasi sistem pembayaran inklusif berbasis QR kode di Indonesia yang bisa dibaca oleh semua penerbit.
Dulunya sebelum ada QRIS, masing-masing penyedia jasa sistem pembayaran seperti OVO, GOPAY, Link Aja, Dana memiliki QR Code nya sendiri-sendiri dan hanya bisa dibaca oleh si penerbitnya. Gampangnya satu QRIS untuk semua.
Standar tunggal QR Code akan mengefisienkan penyedia barang dan jasa (merchant) dan konsumen. Dengan QR yang terstandar, merchant dan konsumen tidak perlu memiliki/memelihara bermacam-macam QR Code dari berbagai penyedia jasa yang berbeda.
Penerapan QRIS mengusung tema UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung)
1. UNiversal
Penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri. QRIS dikembangkan menggunakan standar European Master Visa Co (EMV Co) yang memungkinkan interoperabilitas domestik dan internasional.
2 .GampaNG
Masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman menggunakan gadget. Cukupkeluarkan smartphone, scan QRIS, dan proses selesai.
3. Untung
Transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada gadget.
4. Langsung
Transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika.
Jadi kapan lagi mau pake QRIS dan transaksi digital lain? Jawabannya ialah sekarang saat yang tepat untuk hijrah.
Jangan khawatir, Bank Indonesia sudah meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Di dalam BSPI tersebut, Bank Indonesia akan membangun Data Hub sebagai infrastruktur publik yang memungkinkan keterbukaan data (data openness) dan menjamin proteksi data pribadi konsumen serta penggunaannya untuk kepentingan publik.
Infrastruktur tersebut akan mendukung ketersediaan layanan pembayaran secara real time, seamless, tersedia 24 jam dan 7 hari (24/7) dengan tingkat keamanan dan efisiensi yang tinggi secara end to end. Infrastruktur juga akan memanfaatkan data granular dari transaksi pembayaran
Tips Aman Melakukan Transaksi Digital
Biar makin yakin untuk berhijrah, berikut ini saya sampaikan tips aman bertransaksi digital dirangkum dari berbagai sumber:
1. Amankan Data Rahasia Yang Harus Dijaga
Bank Indonesia baru-baru ini melakukan edukasi di akun instagramnya supaya tidak memberi tahu 7 data berikut ini ke siapapun. Apapun yang terjadi, data tersebut harus kita amankan yaitu:
1) Kode OTP
2) Nama Ibu Kandung
3) Alamat
4) Nama Pemilik Sesuai Kartu Keluarga
5) Nomor Pin
6) Nomor Identitas
7) Tempat dan Tanggal Lahir
8) Nomor ATM, Debit, dan Kartu Kredit
2. Jangan Bertransaksi Menggunakan WiFi Tempat Umum
Menikmati WiFi di tempat umum seperti kafe, hotel, atau bandara memang enak. Tapi jangan sampai ini bikin kamu lengah ya.. Kita tidak tahu seberapa besar kemanan wifi di jaringan publik. Bisa saja ada orang yang berniat jahat untuk mengakses data tersebut di jaringan WiFi. Aktifkan mode data seluler pribadi supaya lebih aman.
3. Hati-Hati Dengan Chat Yang Tidak Jelas Sumbernya dan Akun Palsu
Modus penipuan ini biasanya bermula dari chat yang mengaku atau menyerupai sebagai akun resmi dari Contact Center Bank atau aplikasi penyedia jasa/brand tertentu. Mereka mengontak calon korban nya baik melalui WhatsApp, Telegram, atau Direct Message instagram/twitter kemudian meminta untuk memberikan data pribadi.
Apapun modusnya, jangan sampai memberikan data pribadi ya… Jika ada keluhan terkait pelayanan, pastikan dengan benar nomor kontaknya merupakan kontak resmi. Jangan juga tertipu dengan akun palsu yang dibuat mirip dengan akun resminya.
4. Ganti Password/PIN
Pastikan kamu mengganti password secara berkala untuk menghindari peretasan akun. Hindari password dengan angka yang mudah tertebak. Gunakan dengan kombinasi angka-huruf yang kuat.